Proyek Kemanusiaan-MBKM Internal Unkhair

Proyek kemanusiaan-MBKM Mandiri telah dilakukan oleh mahasiswa program studi pendidikan geografi. Prokem yang dilakukan yakni pembuatan kompos dengan mengadopsi metode takakura pada siswa-siswi SMP. Proyek ini memanfaatkan dedaunan kering yg ada di lingkungan sekolah. Adapun agenda proyek meliputi, pemberian materi terkait klasifikasi sampah, dampak sampah dan pengelolaan sampah dalam bentuk sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan kompos oleh tim program/mahasiswa dan kegiatan akhir ditutup dengan praktikum bersama.

Proyek ini dikerjakan tidak membutuhkan waktu yang lama. selain memanfaatkan sampah yang mudah ditemui dilingkungan sekolah, metode takakura juga tidak membutuhkan teknologi yang rumit, cukup dengan alat dan bahan yang sederhana siswa mampu menghasilkan kompos sendiri. Hal ini tentunya efektif dari segi waktu, ramah lingkungan dan juga terjangkau. Aktvitas siswa mulai meningkat dan menunjukan ketertarikannya saat tim program melakukan demonstrasi. Harapannya, semoga dapat diterapkan dilingkungan yang lebih luas dan diajarkan kembali ke siswa lain dalam mata pelajaran yang serupa seperti Mapel “Prakarya”, pungkas salah satu DPL Prokem “Hernita Pasongli, S.Pd., M.Pd”.

Riset Mandiri-MBKM Internal Unkhair

Riset mandiri-MBKM Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Kota Ternate pada siswa kelas VIII-3. Pendekatan dalam riset mandiri mahasiswa ini berbasis PBL dan LOC-R. Adapun tahapan kegiatan meliputi pre-test, pemberian materi dalam bentuk aktivitas pembelajaran dan post-test terkait materi IPS terpadu pelajaran ekonomi. kegiatan ini didampingi oleh guru pengampu Mata Pelajaran IPS Terpadu.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari siswa, maupun sekolah mitra. model pembelajaran ini mampu meningkatkan aktivitas siswa, karena siswa terlibat dalam penyelesaian masalah. selain itu, pemandu dalam kegiatan ini merupakan tim program dari mahasiswa pendidikan geografi yang notabene merupakan remaja muda yang energik dan positif. usia yang tidak terlampau jauh ini membuat komunikasi antar siswa dan tim menjadi mudah dan intens. selain siswa dan sekolah, dampak positif juga dirasakan oleh mahasiswa karena dapat terjun langsung ke sekolah dan sharing pengalaman sehingga dapat menambah soft skil dalam bidang pengajaran.

aktivitas belajar-mengajar di kelas